BBM Subsidi Wujudkan Mudik Nyaman dan Terjangkau, KAI Catat Angka Rekor
3 mins read

BBM Subsidi Wujudkan Mudik Nyaman dan Terjangkau, KAI Catat Angka Rekor

Jakarta, 4 April 2025 — Momen mudik Lebaran 2025 menjadi bukti nyata keberhasilan kolaborasi antara pemerintah dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dalam menyediakan transportasi massal yang nyaman dan ramah kantong. Salah satu kunci suksesnya adalah dukungan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dialokasikan khusus untuk kebutuhan operasional kereta api.

Sepanjang periode Angkutan Lebaran dari 21 Maret hingga 3 April 2025, KAI telah mengangkut 2.829.610 penumpang. Di sisi lain, jumlah tiket yang berhasil terjual mencapai 4.003.411 lembar—angka yang mencerminkan antusiasme masyarakat terhadap layanan transportasi kereta api yang kini semakin terjangkau.

“Hal tersebut menunjukkan perhatian besar terhadap kelancaran operasional transportasi kereta api di Indonesia, yang memberikan manfaat bagi banyak masyarakat, terutama pada momen mudik Lebaran ini,” ujar Vice President Public Relations KAI, Anne Purba.

Tahun ini, kuota subsidi BBM yang ditetapkan pemerintah melalui BPH Migas mencapai 209.809 kiloliter (KL), naik sekitar 13.156 KL atau 6,7% dibandingkan tahun lalu. Penambahan kuota ini merupakan bentuk kepercayaan terhadap efisiensi dan keberlanjutan transportasi berbasis rel.

“Kuota tersebut akan digunakan untuk berbagai jenis kereta api, baik untuk penumpang maupun barang. Peningkatan kuota BBM subsidi ini akan dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan tetap mengedepankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) guna memastikan transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam setiap pengelolaan serta distribusi BBM. Contohnya adalah pada momen Lebaran tahun ini,” jelas Anne.

Untuk mendukung kelancaran arus mudik, KAI telah menyediakan total kapasitas 4.591.510 tempat duduk, dengan 59,94% di antaranya (2.752.310 kursi) dialokasikan untuk kereta kelas ekonomi. Ini menjadi bagian dari komitmen KAI dalam menyediakan moda transportasi yang inklusif.

“Penyediaan kapasitas ini merupakan bentuk komitmen KAI dalam mendukung mobilitas masyarakat selama momen Lebaran, dengan tetap mengedepankan keselamatan, ketepatan waktu, dan kenyamanan perjalanan. Hingga 4 Maret 2025 pukul 07.00 WIB, dari total 530.768 kursi yang tersedia untuk KA Jarak Jauh (PSO), sebanyak 802.886 tiket telah terjual dengan tingkat okupansi mencapai 151,27%,” ungkap Anne.

Adanya sistem penumpang dinamis—di mana penumpang naik dan turun di berbagai stasiun dalam satu perjalanan—menjadi penyebab okupansi kereta mencapai lebih dari 100%. Ini juga menandakan bahwa subsidi BBM turut mendorong keterjangkauan harga dan meningkatnya minat masyarakat terhadap moda kereta.

Hingga 4 April 2025 pukul 07.00 WIB, tiket KA Jarak Jauh yang telah terjual mencapai 3.431.436 dengan okupansi 100%. Untuk KA Lokal, jumlah tiket yang terjual tercatat sebanyak 571.975 atau 50% dari kapasitas.

“KAI memperkirakan puncak arus balik akan terjadi pada 6 April 2025 (H+5) dengan jumlah penumpang mencapai 267.613 orang. Oleh karena itu, KAI mengimbau masyarakat yang belum memiliki tiket untuk segera melakukan pemesanan agar mendapatkan jadwal perjalanan yang sesuai,” imbuh Anne.

Menariknya, sejumlah pemudik telah memilih untuk pulang lebih awal. Pada 1 April, tercatat 252.898 penumpang, meningkat menjadi 274.186 orang pada 2 April, dan 274.068 pada 3 April. Untuk 4 April ini, hingga pukul 07.00 WIB, sebanyak 227.112 penumpang dijadwalkan melakukan perjalanan dengan kereta.

“Dengan adanya alokasi BBM subsidi yang meningkat pada tahun ini, tentunya semakin memperkuat peran KAI sebagai penyedia transportasi publik yang terjangkau dan andal bagi masyarakat. Tarif kereta api yang lebih murah, salah satunya berkat dukungan BBM subsidi, memungkinkan lebih banyak pelanggan menikmati perjalanan mudik yang nyaman dan efisien tanpa terbebani biaya tinggi,” tutup Anne. (Redaksi)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *