Mudik Jadi Lebih Terjangkau, KAI Layani 2,8 Juta Penumpang Berkat Dukungan BBM Subsidi
3 mins read

Mudik Jadi Lebih Terjangkau, KAI Layani 2,8 Juta Penumpang Berkat Dukungan BBM Subsidi

Jakarta, 4 April 2025 – Upaya pemerintah dalam menyukseskan perjalanan mudik Lebaran tahun ini semakin terasa dengan hadirnya kuota BBM subsidi yang dimanfaatkan maksimal oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero). Kebijakan ini turut mendukung efisiensi dan keterjangkauan tarif transportasi kereta api, yang menjadi andalan jutaan pemudik.

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, mengungkapkan bahwa tahun ini pemerintah melalui BPH Migas telah menetapkan kuota subsidi BBM untuk kereta api sebesar 209.809 kiloliter (KL).

“Hal tersebut menunjukkan perhatian besar terhadap kelancaran operasional transportasi kereta api di Indonesia, yang memberikan manfaat bagi banyak masyarakat, terutama pada momen mudik Lebaran ini,” ujar Anne.

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, alokasi subsidi BBM tahun ini meningkat sebesar 13.156 KL atau sekitar 6,7%. Menurut Anne, ini mencerminkan kepercayaan yang tinggi dari pemerintah terhadap moda transportasi yang dinilai efisien dan ramah lingkungan.

“Kuota tersebut akan digunakan untuk berbagai jenis kereta api, baik untuk penumpang maupun barang. Peningkatan kuota BBM subsidi ini akan dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan tetap mengedepankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) guna memastikan transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam setiap pengelolaan serta distribusi BBM. Contohnya adalah pada momen Lebaran tahun ini,” tambah Anne.

Guna mengakomodasi arus mudik Lebaran 1446 H/2025, KAI telah menyediakan 4.591.510 tempat duduk untuk periode 21 Maret hingga 11 April 2025. Dari jumlah tersebut, 2.752.310 kursi atau hampir 60% dialokasikan untuk layanan kelas ekonomi yang dikenal lebih ramah di kantong.

“Penyediaan kapasitas ini merupakan bentuk komitmen KAI dalam mendukung mobilitas masyarakat selama momen Lebaran, dengan tetap mengedepankan keselamatan, ketepatan waktu, dan kenyamanan perjalanan. Hingga 4 Maret 2025 pukul 07.00 WIB, dari total 530.768 kursi yang tersedia untuk KA Jarak Jauh (PSO), sebanyak 802.886 tiket telah terjual dengan tingkat okupansi mencapai 151,27%,” kata Anne.

Angka okupansi yang tinggi tersebut disebabkan oleh pola perjalanan penumpang yang naik dan turun di stasiun antara, sehingga satu tempat duduk dapat digunakan oleh lebih dari satu orang dalam satu hari. Hal ini juga menjadi bukti bahwa subsidi BBM turut dirasakan masyarakat lewat harga tiket yang lebih bersahabat.

Data hingga 4 April 2025 pukul 07.00 WIB menunjukkan total penjualan tiket mencapai 4.003.411 lembar, atau sekitar 87% dari kapasitas yang tersedia. Rinciannya, tiket KA Jarak Jauh yang terjual mencapai 3.431.436 dengan okupansi 100%, sedangkan tiket KA Lokal terjual sebanyak 571.975 atau setara 50% dari kapasitas yang disediakan. Dalam periode 21 Maret hingga 3 April, total 2.829.610 pelanggan telah menggunakan layanan kereta api.

“KAI memperkirakan puncak arus balik akan terjadi pada 6 April 2025 (H+5) dengan jumlah penumpang mencapai 267.613 orang. Oleh karena itu, KAI mengimbau masyarakat yang belum memiliki tiket untuk segera melakukan pemesanan agar mendapatkan jadwal perjalanan yang sesuai,” ungkap Anne.

Meskipun demikian, sejumlah penumpang memilih jadwal pulang lebih awal. Data menunjukkan pada 1 April, total 252.898 orang menggunakan layanan KAI, dan meningkat menjadi 274.186 penumpang di tanggal 2 April, lalu 274.068 orang pada 3 April. Sementara itu, per 4 April pukul 07.00 WIB, tercatat 227.112 penumpang akan bepergian dengan rincian 193.303 untuk KA Jarak Jauh dan 33.809 untuk KA Lokal. Jumlah ini bahkan melampaui puncak arus mudik pada 28 Maret lalu, yang tercatat sebesar 215.564 penumpang.

“Dengan adanya alokasi BBM subsidi yang meningkat pada tahun ini, tentunya semakin memperkuat peran KAI sebagai penyedia transportasi publik yang terjangkau dan andal bagi masyarakat. Tarif kereta api yang lebih murah, salah satunya berkat dukungan BBM subsidi, memungkinkan lebih banyak pelanggan menikmati perjalanan mudik yang nyaman dan efisien tanpa terbebani biaya tinggi,” tutup Anne. (Redaksi)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *