Rp8,1 Miliar dari KAI: Dorong Ekonomi Lokal Lewat Program Tanggung Jawab Sosial
2 mins read

Rp8,1 Miliar dari KAI: Dorong Ekonomi Lokal Lewat Program Tanggung Jawab Sosial

Jakarta, 11 Mei 2025 – PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus mempertegas kontribusinya dalam pembangunan ekonomi masyarakat melalui penyaluran dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Hingga April 2025, total dana sebesar Rp8.146.190.013 telah dikucurkan KAI untuk berbagai inisiatif yang bertujuan memperkuat sektor sosial, lingkungan, dan terutama pemberdayaan ekonomi lokal.

Program-program ini bukan hanya menjadi bentuk kepedulian korporasi, namun juga merupakan strategi konkret untuk menggerakkan roda ekonomi rakyat. EVP of Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji menjelaskan bahwa dana TJSL digunakan untuk menjawab berbagai kebutuhan mendesak masyarakat serta mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

“Sebesar Rp5.153.280.784 dari total dana tersebut digunakan untuk program bina lingkungan, termasuk di dalamnya berbagai inisiatif unggulan seperti KAI Quick Respon yang hadir tanggap dalam situasi darurat bencana dan krisis sosial. Melalui program ini, KAI hadir sebagai garda terdepan dalam membantu masyarakat terdampak,” jelas Agus.

KAI menyasar beragam sektor, mulai dari layanan kesehatan gratis melalui Rail Clinic, edukasi masyarakat lewat KAI Sehat Sejahtera, hingga program pendidikan KAI EduFriend yang membekali anak-anak dengan akses belajar yang memadai.

Namun fokus utama yang memberikan dampak jangka panjang adalah penguatan sektor usaha mikro. Melalui Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK), KAI telah menyalurkan lebih dari Rp2,2 miliar untuk membantu pelaku UMKM berkembang secara mandiri dan berdaya saing.

“Tak kalah penting, dukungan terhadap ekonomi kerakyatan diwujudkan melalui penyaluran Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) sebesar Rp2.278.307.549. Inisiatif ini mencakup pendampingan, pembiayaan, dan pembukaan akses pasar bagi UMK binaan KAI,” tukas Agus.

Upaya ini diperkuat dengan berbagai subprogram MiKA (Mitra KAI) yang mencakup pelatihan kewirausahaan, kurasi produk, hingga pembukaan jalur ekspor melalui MiKA Go Global. Semua dirancang untuk membantu UMKM naik kelas.

“Lewat berbagai inisiatif TJSL, KAI ingin hadir tidak hanya sebagai penyedia jasa transportasi, tetapi juga sebagai mitra pembangunan nasional. Kami percaya bahwa keberlanjutan hanya dapat tercapai jika masyarakat sekitar ikut tumbuh bersama kami,” ujar Raden Agus. (Redaksi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *